Warisan dan Kehancuran Al-Andalus

Kehancuran Al-Andalus

Tiga faktor utama yang menyebabkan keruntuhan peradaban Islam di Andalusia.Berikut ini ketiga faktor tersebut:

1. Perpecahan Umat Islam
Umat Islam di Andalusia terbagi-bagi menjadi kerajaan-kerajaan kecil yang saling bersaing untuk kekuasaan. Alih-alih bekerja sama untuk menghadapi ancaman eksternal, beberapa pemimpin bahkan meminta bantuan kerajaan Kristen untuk mengalahkan saingan mereka. Perpecahan ini melemahkan persatuan umat Islam di Andalusia dan membuka celah bagi serangan musuh.

2. Cinta Dunia dan Takut Mati
Sebagian anggota keluarga kerajaan Islam di Andalusia lebih mementingkan kekayaan dan kedudukan daripada mempertahankan dan membela agama serta wilayah mereka. Kecintaan terhadap dunia membuat mereka lengah dan enggan berjuang secara maksimal. Ketakutan akan kematian juga menjadi faktor penting yang mencegah mereka untuk bertindak tegas melawan kekuatan-kekuatan yang mengancam.

3. Memudarnya Peran Ulama
Pada masa kejatuhan Andalusia, peran ulama dalam membimbing umat dan memberi nasihat kepada para pemimpin semakin berkurang. Ulama yang seharusnya menjadi pengingat moral dan spiritual bagi masyarakat malah tersingkir, sehingga umat kehilangan arah dan kepekaan terhadap ajaran Islam. Keruntuhan ini mengajarkan bahwa kelengahan terhadap nilai-nilai agama, serta perpecahan dan cinta dunia, dapat menjadi awal dari kehancuran sebuah peradaban besar.

Warisan atau peninggalan bersejarah

1. Masjid Cordoba
Masjid ini didirikan oleh Pangeran Abdul Rahman pada tahun 784, menggantikan tempat ibadah sebelumnya. Masjid Cordoba dibangun untuk menyaingi keagungan masjid di Baghdad dan Damaskus. Setelah Cordoba direbut kembali oleh orang Kristen pada 1236, masjid ini diubah menjadi sebuah katedral yang masih berdiri hingga kini.

Al-Idrisi

2. Alhambra
Terletak di Granada, Alhambra berdiri megah di atas bukit. Awalnya merupakan zona militer, Alhambra berubah menjadi istana kerajaan bagi penguasa Granada, Dinasti Nasrid, pada abad ke-13. Nama Alhambra berasal dari bahasa Arab yang berarti "Kastil Merah." Pada 1492, kastil ini diambil alih oleh Raja Katolik Spanyol.

Ibnu Khaldun

3. Royal Alcazar di Sevilla
Istana kerajaan ini dibangun oleh penguasa Moor saat mereka menaklukkan Sevilla pada 712. Alcazar kemudian diperindah dengan seni Islam yang kaya akan kaligrafi dan pola geometris. Pada abad ke-13, istana ini diambil alih oleh kerajaan Katolik dan sampai sekarang masih digunakan sebagai istana kerajaan tertua di Eropa.

Al-Idrisi

4. Medina Azahara
Abdul Rahman III membangun kota megah ini di dekat Cordoba pada tahun 936. Madinat az-Zahra memiliki tiga teras yang berisi pasar, penginapan, dan masjid. Namun, pada abad ke-15, kota ini terlupakan dan sekarang hanya sekitar 10 persen dari bangunan aslinya yang tersisa.

Ibnu Khaldun

-->